Mengetahui Cara Penghitungan Obesitas dan Penyebabnya
Dewasa ini banyak sekali penyakit yang muncul salah satunya
disebabkan oleh obesitas. Obesitas atau kelebihan berat badan adalah dua
istilah yang berbeda. kelebihan berat badan (overweight) adalah kondisi berat
badan yang melebihi berat normal pada umumya. Sementara obesitas adalah suatu
keadaan dimana terjadi peneumpukan lemak tubuh yang berlebihan sehingga berat
badan jauh diatas normal. Namun tetap saja keduanya sangat berpengaruh
pada kelangsugan kesehatan tubuh manusia.
Obesitas sendiri di Indonesia dilaporkan mencapai 40 juta orang
dari kalangan dewasa dan indonesia juga masuk ke perigkat 10 terdaftar sebagai
negara-negara dengan tingkat obesitas atau kelebihan berat badan terbayak
didunia.
Kelebihan berat badan dapat ditentukan dengan perhitungan Indeks Masa
Tubuh (IMT). Cara perhitungannya adalah berat badan dalam kilogram dibagi
kuadrat dari tinggi badan dalam satuan meter.
Rentang :
18,5 - 24,9 Kg/m2 = IMT yang sehat
25,0 - 29,9 Kg/m2 = Overweight
30,0 - 34,9 Kg/m2 = Obesitas Kelas I
35,0 - 39,9 Kg/m2 = Obesitas kelas II
Diatas 40 Kg/m2 = Obesitas kelas III
Namun IMT tidak bisa digunakan untuk menghitung persen lemak
tubuh. Nah, persen tubuh ini dapat di ukur menggunakan alat yang dinamakan body
fat analyzer atau pengukur kadar lemak. Cara penggunaanya cukup mudah. Cukup
nyalakan alat dan masukan data tinggi badan anda dan usia anda. Setelah itu
pegang alat tersebut, maka kadar lemak dalam tubuh akan muncul dilayar.
Penyebaran lemak tubuh pada wanita dan laki-laki itu berbeda.
Jadi, klasifikasi persen lemak tubuh antara laki-laki dan wanita berbeda. Dalam
keadaan normal, lemak tubuh sebanyak 15-20% dari berat badan terdapat pada usia
remaja, sedangkan perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat
badan pada pria sekitar 18-23%. Peningkatan jumlah lemak tubuh pada pria dewasa
tua (> 30 tahun), bisa mencapai 27% dari berat badan. Dengan semakin
meningkatnya usia, persentase lemak tubuh pada laki-laki awalnya meningkat
yaitu diawali usia 20 tahun hingga usia berkisar 50-60 tahun dan kemudian menurun
setelah usia 80 tahun. Namun jika jumlah lemak tubuh telah mencapai 20% atau
lebih dari total berat badan pria dewasa maka keadaan ini dapat dikatakan
obesitas.
Penelitian terbaru menunjukan bahwa dalam beberapa kasus faktor
genetik tertentu dapat menyebabkan perubahan nafsu makan dan metabolisme lemak
yang memicu obesitas. Meskipun genetik dapat meyebabkan penambahan berat badan
yang berujung pada obesitas, namun bukan menjadi penyebab utama. Seperti faktor
lingkungan, gaya hidup, kurang melakukan aktivitas fisik dalam jangka waktu
panjang juga memiliki pengaruh besar terhadap resiko seseorang memiliki
kelebihan berat badan atau obesitas. Selain itu faktor yang dapat menyebabkan
obesitas adalah faktor psiologi, seperti rasa rendah diri, stres, emosiaonal,
trauma atau rasa bersalah yang dapat meyebabkan makan berlebihan sebagai
sarana untuk mengatasi masalah.
Ketahui apakah berat badan Anda sudah mulai berlebih dengan
cara menghitung berat badan dan kadar lemak anda sediri dirumah atau memeriksakan
diri ke dokter. Dengan berat badan normal, risiko penyakit akan menjadi menurun
dan kualitas hidup Anda dapat tetap maksimal.
0 Response to "Mengetahui Cara Penghitungan Obesitas dan Penyebabnya"
Posting Komentar